Kursus di Surabaya

Surabaya - Graha Tristar
Jln. Raya Jemursari 244 Surabaya.
D3 Tataboga, Perhotelan & Pariwisata
D4 Perhotelan & Pariwisata
S2 Pariwisata

West Campus - Gedung IEU
Raya Dukuh Kupang 157B
S1 International Culinary Business


Kampus B Tristar
Kuliah Hemat Biaya
Jl. Kaliwaron 58-60, Surabaya
D3 Tataboga, Perhotelan & Pariwisata
S1 Culinary Business

Informasi
Telp. +62-31 8433224 & 8433225. HP. 08233752227 - 081234506326.
PIN BB: 2A6A1F4E - 2B425821

Jakarta - Kampus Tristar BSD
S1 Culinary Business
Telp: 021-5380668.
HP: 081286358533. PIN BB: 2A96E298.
Fax: 021-53155652.
Ruko BSD Sektor 7. Blok RL 31-33.
Serpong - Tangerang

Pages

Rabu, 14 Agustus 2019

Catatan Perjalanan Mahasiswa Tristar Group ke Blitar - 83 Mahasiswa Pastry Class Tristar Group Belajar Cara Pengolahan Coklat di Kampung Coklat Kabupaten Blitar (Naskah ke-1, dari Dua Tulisan)

Catatan Perjalanan Mahasiswa Tristar Group ke Blitar
83 Mahasiswa Pastry Class Tristar Group Belajar Cara Pengolahan Coklat di Kampung Coklat Kabupaten Blitar (Naskah ke-1, dari Dua Tulisan)
PADA akhir pekan lalu, tepatnya Sabtu (02/03/2019) pagi, 83 mahasiswa Pastry Class Tristar Group –Tristar Jemursari, Tristar Kaliwaron dan Tristar Manyar-- bersama enam dosen pembimbing yang dipimpin Chef Otje H. Wibowo SE, M.Par., mengikuti acara study tour ke Kampung Coklat Desa Kademangan, Kabupaten Blitar.
Rombongan mahasiswa itu dibagi dalam dua unit bus pariwisata, Bus pertama diisi 41 mahasiswa Pastry Class Tristar Manyar dan Tristar Jemursari. Mereka di dampingi empat dosen pembimbing, yakni Chef Otje H. Wibowo SE, M.Par., Chef Laurentia Vivi S.Pd., M.MPar., Chef Ita Suherlim dan Kaprodi D3 Usaha Perjalanan Wisata (UPW) Akpar Majapahit (Tristar Group) Dewi Marianah M.Par.
Sedangkan bus kedua mengangkut 42 mahasiswa Pastry Class dari Tristar Jemursari dan Tristar Kaliwaron.Mereka dikawal tiga dosen pembimbing, yakni Chef Renny Savitri M.Par., Chef Kristian Faskahariyanto M.MPar., Chef Fitri Sinthyadewi SE, Yarin Kitty (Staf Karyawan) dan dua orang kru dari Multimedia Tristar Group.
Sebagai tour leader-nya, pihak Panitia Blitar Tour 2019 mempercayakan kepada lima mahasiswa D3 Prodi UPW Akpar Majapahit (Tristar Group), yakni Sheila Dionita, Tasya Novita Iskandar, Nurul Hamidah (Semester V) serta Puspita Ayu dan Siti Nur Annisa (Semester III).
Tugas tour leader itu selain menyiapkan Itinerary berupa run down kegiatan sejak awal keberangkatan hingga kepulangan peserta Blitar Tour 2019 kembali ke kampus, juga memastikan bahwa acara yang telah disusun berjalan sesuai rencana.  
Mereka juga menyiapkan spanduk yang bertuliskan ”Studi Banding Mahasiswa Akpar Majapahit (Tristar Group), 02 Maret 2019” serta mengurusi semua pernak-pernik acara tur tersebut mulai transportasi, konsumsi hingga berkoordinasi dengan perwakilan dari Kampung Coklat Desa Kademangan Blitar hingga hari H acara.
Perjalanan melalui jalur darat dari Kampus Akpar Majapahit, Gedung Graha Tristar Jl. Raya Jemursari No. 244 Surabaya ke Kampung Coklat, Desa Kademangan, Kabupaten Blitar memakan waktu sekitar empat jam. Rombongan mahasiswa itu berangkat sekitar pukul 07.15 dan tiba di tempat tujuan sekitar pukul 11.15  WIB.
Sesampai di tempat tujuan, rombongan mahasiswa Tristar Group yang dipimpin Chef Otje H. Wibowo itu disambut oleh H. Mustaqim (Direktur & Humas Kampung Coklat), Chef Imam Bachrawi (Pakar Percoklatan), Risa Za’afis S. dan Vina Urfah (Instruktur Cooking Class) di Ruang Pertemuan Kampung Coklat.
Sebelum mengikuti forum diskusi bersama unsur pimpinan Kampung Coklat,  rombongan mahasiswa Pastry Class Tristar Group itu lebih dulu diajak keliling area Kampung Coklat, mulai melihat fasilitas pembibitan tanaman coklat (Theobroma Cacao Linn.), untuk percontohan kepada pengunjung.
Benih coklat untuk bibit tanaman diperoleh dari hasil fementasi buah coklat yang sudah matang guna menghilangkan daging buahnya..Sedangkan biji-biji coklat yang lainnya dikeringkan di lantai penjemuran, sebelum diproses lebih lanjut menjadi bubuk coklat (penanganan pascapanen).
Tanaman coklat –jenis coklat intermediet-- yang berusia empat tahun sejak pembibitan sudah mulai belajar berbuah. Usia produktif tanaman coklat bisa sampai 25 tahun, sedangkan di atas usia produktifnya, maka produksi buah coklat (panen) semakin turun. Oleh karena itu, upaya peremajaan tanaman coklat pun sudah mendesak untuk dilakukan demi menjaga kesinambungan produksi.
Dalam kesempatan itu, rombongan mahasiswa juga diajak melihat aneka kreasi produk olahan coklat –berupa permen, aneka kue dan roti (cakes & bakery), minuman hingga ice cream-- yang bisa dinikmati pengunjung Kampung Coklat Desa Kademangan Kabupaten Blitar.
Di ruang Cooking Class, 83 mahasiswa Pastry Class dan dosen pembimbing –dibagi dua sesi-- juga ditunjukkan perbedaan antara Coklat Original, White Chocolate dan Dark Chocolate oleh Risa Za’afis dan asistennya Vina Urfah. Untuk membuat Coklat Original bahannya terdiri dari bubuk coklat, gula pasir, susu bubuk, lemak coklat, soya lecithin (ekstrak biji kedelai).

Sedangkan untuk membuat White Chocolate, bahan dasarnya meliputi gula pasir, susu bubuk, lemak coklat dan soya lecithin tanpa ditambahkan bubuk coklat sehingga warnanya bukan lagi coklat melainkan putih. ”Untuk menghasilkan White Chocolate, kami menggunakan mesin Boolmill.” kata Risa kepada kru www.culinarynews,info di sela-sela acara menghias permen coklat berbentuk hati (love).
Berbeda dengan Coklat Original dan White Chocolate, kalau Dark Chocolate bahannya 100 persen bubuk coklat murni sehingga rasanya agak pahit, sedangkan Coklat Original kadar coklatnya sekitar 67 persen maka coklat ini masih berasa manis.
Untuk bisa eksis sampai saat ini, pengelola Kampung Coklat juga melibatkan warga sekitar guna mengisi stand kuliner (makanan dan minuman) yang disediakan pihak pengelola. Stand kuliner itu untuk memenuhi kebutuhan pengunjung yang datang dari luar kota bahkan luar Jawa. Pasalnya, pada hari biasa jumlah pengunjung rata-rata sekitar 1.500 per hari, namun pada Hari Besar (Liburan) pengunjung Kampung Coklat bisa mencapai 10.000 orang.
Mereka yang terlibat itu adalah mitra usaha dari Kampung Coklat. Tidak hanya itu, dari 345 karyawan Kampung Coklat, hampir 90 persennya dari sekitar Desa Kademangan, Kabupaten Blitar. Keberadaan Kampung Coklat mampu membuka lapangan kerja bagi penduduk di sekitar objek wisata ini.
Pengelola Kampung Coklat juga melibatkan 200-an petani coklat di wilayah Kabupaten Blitar sebagai plasmanya. Selain itu, pengelola Kampung Coklat juga bermitra dengan sejumlah petani coklat dari luar Kabupaten Blitar, seperti Tulungagung, Trenggalek, Ponorogo, Magetan, Pacitan hingga Wonogiri dan Solo (Jawa Tengah).
.
Tak terasa agenda keliling area Kampung Coklat dan acara Cooking Class yang memakan waktu 1,5 jam harus berakhir, karena sudah waktunya Ishoma (Istirahat, Sholat dan Makan Siang), sesuai Itinerary yang telah disusun oleh pihak Panitia Blitar Tour 2019.
Khusus untuk jatah makan siang, setiap peserta Blitar Tour 2019 berhak mendapatkan satu rice box, yang isinya terdiri dari nasi putih, sambal goreng kentang, ca buncis + wortel, ayam bakar bumbu bali + sambal terasi, buah iris dan satu cup mineral water.
Anda tertarik dengan aneka kegiatan mahasiswa Akpar Majapahit di dalam kampus (Gedung Graha Tristar) maupun di luar kampus, silakan menghubungi Tim Marketing Akpar Majapahit Jl Raya Jemursari No. 244 Surabaya, Telp. (031) 8433224-25, sekarang juga. (ahn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar